TUGAS KELOMPOK
MEDIA
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Dosen : Imam H, Mulyono, S.pd., MPd
Disusun Oleh:
NOVI OKTAVIANI (1303000309-31)
YULIANA
(1303000338-31)
KELAS : 3A2, REGULER
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
KAPUAS SINTANG
TAHUN
AKADEMIK 2015/2016
1.
Alat Dan Bahan Peraga Media
Pembelajaran Biologi Pada Sistem Pernafasan Manusia Sebagai Berikut:
a. Botol
b. Balon
c. Gunting
d. Cutter
e. Pipet
f. Getah karet
g. Steropom
2. Cara Kerja.
a.
Botol cola-cola dipotong bagian bawah.
b.
Pipa/pipet,
kedua ujung atas dihubungkan dengan balon dan diikat dengan karet.
c. Pipa/pipet yang
sudah dihubungkan dengan balon ditusukan di streopom kemudian masukan ke
mulut/lobang botol.
d. Bagian bawah botol yang terpotong ditutupi dengan balon
karet yang telah dipotong
3. Cara Menggunakan Alat Peraga Pada Sistem
Pernapasan Manusia Yaitu:
- Tarik balaon bagian bawah botol kemudian lepaskan
a.
Ketika menghirup udara melalui ujung
pipa/pipet yang keluar dari mulut botol, udara akan berjalan masuk melalui
sedotan menuju kebalon
b.
Udara dari pipa akan masuk kedalam
balon karet yang diikat pada ujung pipa .
c.
Kedua balon yang terikat pada pipa akan mengembang
d.
Hal ini merupakan proses Inspirasi
pada proses pernapasan manusia.
- Kendorkan atau lepaskan balon bagian bawah botol
a. ketika menghembuskan udara melalui ujung pipet, maka
udara dari kedua balon yang terikat pada ujung pipet akan mengempes
b.
hal ini merupakan proses ekspirasi
pada proses pernapasan manusia.
4. Fungsi bagian-bagian model alat peraga ini sebagaiberikut :
a.
Pipa/pipet sebagai saluran pernafasan atau saluran tenggorokan.
b.
Balon Karet sebagai paru-paru.
c.
Potongan balon
yang diikat pada bagian bawah botol sebagai diafragma
A. Sistem Pernapasan Pada Manusia
Sistem pernapasan pada manusia
adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida . Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu
untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang
berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru.
1.
Alat Pernapasan Manusia
Berikut
adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia.
a. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat
pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera.
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan
masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
b.Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa
dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
(1. Lapisan paling luar terdiri atas
jaringan ikat.
(2.
Lapisan
tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas
16–20 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang
rawan ini tidak tersambung dan menempel
pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
(3.
Lapisan
terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak
lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat
menghirup udara.
Selanjutnya, debu dan mikroorganisme
tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya,
debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
d. Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
e. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari
bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil,
dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
f.
Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol
(tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di
dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
g. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma.
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah
dan gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal
paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Udara yang keluar masuk paru-paru
pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal).
Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 nl. Setelah kita
melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-dalamnya.
Udara yang dapat masuk setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml. Setelah kita melakukan ekspirasi
biasa, kita masih bisa menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang dapat
dikeluarkan setelah ekspirasi biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih
kurang 1500 ml.
Walaupun kita mengeluarkan napas dari paru-paru dengan
sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih ada udara disebut udara residu.
Volume udara residu lebih kurang 1500 ml. Jumlah volume udara pernapasan, udara
komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas vital paru-paru.
2. Proses
Pernapasan Manusia
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai
berikut: rongga hidung > faring > trakea > bronkus >
paru-paru (bronkiolus dan alveolus).
Proses pernapasan pada manusia
dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi)
biasanya masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain
melalui mulut. Pada saat masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat
di bagian dalam lubang hidung.
Pada waktu menarik napas, otot
diafragma berkontraksi. Semula kedudukan diafragma melengkung keatas sekarang
menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi mengembang. Hal ini disebut
pernapasan perut. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot-otot tulang
rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal ini disebut
pernapasan dada.
Akibat mengembangnya rongga dada,
maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar
masuk melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara
masuk ke dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.
Setelah melewati rongga hidung,
udara masuk ke kerongkongan bagian atas (naro-pharinx) lalu kebawah
untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx).
Setelah melalui tenggorokan, udara
masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana diteruskan ke saluran
yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini terdiri dari
beberapa tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan di alveolus di
paru-paru.
Udara yang diserap melalui alveoli akan masuk ke
dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena pulmonalis atau
pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana darah akan
dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya.
Selanjutnya udara yang mengandung gas karbon dioksida akan
dikeluarkan melalui hidung kembali. Pengeluaran napas disebabkan karena
melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk dan juga dibantu dengan
berkontraksinya otot perut. Diafragma menjadi melengkung ke atas, tulang-tulang
rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya rongga dada mengecil
sehingga tekanan dalam rongga dada naik. Dengan naiknya tekanan dalam rongga
dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati saluran pernapasan.
Ringkasan jalannya Udara Pernapasan:
a. Udara masuk melalui lubang hidung
b.
melewati
nasofaring
c.
melewati
oral farink
d.
melewati
glotis
e.
masuk
ke trakea
f.
masuk
ke percabangan trakea yang disebut bronchus
g.
masuk
ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
h.
udara
berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus (jamak:
alveoli)
3.
Bagian-Bagian Sistem Pernapasan Pada Manusia
Berikut adalah bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada
manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan gambar sistem pernapasan
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri
dari:
a.
Hidung
b.
Rongga hidung
c.
Concha
d.
Langit-langit lunak
e.
Pharink
f.
Larink
g.
Trakea
h.
Rongga pleura
i.
Paru-paru kanan
j.
Paru-paru kiri
k.
Tulang rusuk
l.
Otot intercosta
m.
Diafragma
4.
Jenis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Jenis-jenis pernapasan pada manusia
dibagi menjadi dua jenis. Yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan
yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai
berikut.
(1. Fase
inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
(2. Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya
karbon dioksida keluar.
Mekanisme
inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot
antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi -->
tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara
luar --> udara luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme
ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot
antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru
menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
b.
Pernapasan Perut
Pernapasan
perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
(1.
Fase inspirasi. Fase ini berupa
berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara
luar yang kaya oksigen masuk.
(2. Fase
ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Mekanisme
inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat
rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi
mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
Mekanisme
ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot
diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung -->
paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Semoga infomasi dari alat peraga ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik dalam media pembelajaran di sekolah maupun kehidupan sehari-hari.
sekian dan terimakasih!!!
salam sukses untuk kita semua (usaha tak akan menghianati hasil)by: yuliana & novi oktaviani
The King Casino Archives - Hertzaman
BalasHapusThe https://tricktactoe.com/ King Casino Archives, including news, articles, videos, herzamanindir.com/ address, gaming https://octcasino.com/ info, The King Casino & Hotel gri-go.com in Henderson, sporting100 NV is one of the newest hotels and motels on